Tulisan
1
Konsep
Penalaran Ilmiah Dalam Kaitannya Dengan Penulisan Ilmiah
Penalaran
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak belakang dari pengamatan indera
(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi
yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap
benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Pengertian Penulisan Ilmiah
Penulisan ilmiah adalah karya tulis yang disusun
berdasarkan hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukan. Defenisi lainnya dari
penulisan ilmiah adalah laporan tertulis yang dipublikasikan oleeh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang telah ditaati
oleh masyarakat. Sebuah karya tulis ilmiah harus memenuhi tiga syarat:
1. Isi kajiannya berada pada
lingkup pengetahuan ilmiah
2. Langkah pengerjaannya
dijiwai atau menggunakan metode ilmiah
3. Sosok tampilannya sesuai
da telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
Dari pengertian tersebut
dapat diketahui bahwa penalaran menjadi bagian penting dalam proses melahirkan
sebuah karya ilmiah. Penalaran dimaksud adalah penalaran logis yang mengesampingkan
unsur emosi, sentimen pribadi atau sentimen kelompok. Oleh karena itu, dalam
menyusun karya ilmiah metode berpikir keilmuan yang menggabungkan cara
berpikir/penalaran induktif dan deduktif, sama sekali tidak dapat ditinggalkan.
Metode berpikir keilmuan
sendiri selalu ditandai dengan adanya:
1. Argumentasi teoritik yang
benar, sahih dan relevan
2. Dukungan fakta empirik
3. Analisis kajia yang
mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta empirik terhadap permasalahan yang dikaji.
Pengertian
Penalaran Ilmiah
Ciri
penalaran sebagai kegiatan berpikir adalah logika, kegiatan berpikir dengan
pola tertentu dan analitik. Kemampuan penalaran merupakan kelebihan yang
dimiliki manusia dibandingkan dengan binatang, padahal keduanya sama mempunyai
otak. Dalam rangka bertahan hidup, apabila terjadi sebuah kegagalan maka akan
mencari solusi untuk berhasil. Bahkan setelah menemukan solusi, mereka biasanya
memiliki keinginan untuk melakukan inovasi agar mendapat hasil yang lebih baik.
Penalarn ini biasa disebut penalaran ilmiah yang digunakan untuk meningkatkan
mutu ilmu dan / atau teknologi. Dalam rangka meningkatkan mutu, dibutuhkan
beberapa saran, yakni :
Bahasa ilmiah, yaitu kalimat
berita yang merupakan suatu pernyataan atau pendapat-pendapat.
Bahasa logika dan
matematika, dua pengetahuan ini saling berhubungan erat, keduanya sebagai
sarana berpikir deduktif. Baik logika maupun matematika lebih mementingkan
bentuk logis setiap pertanyaan dan mempunyai sifat yang jelas.
Logika dan statistika, kedua
hal ini mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif untuk konsep yang
berlaku umum.
Penalaran dalam suatu
karangan ilmiah mencakup 5 aspek/matra. Kelima aspek tersebut adalah :
a. Aspek keterkaitan
Aspek
keterkaitan adalah hubungan antarbagian yang satu dengan yang lain dalam suatu
karangan. Artinya, bagian-bagian dalam karangan ilmiah harus berkaitan satu sama
lain. Pada pendahuluan misalnya, antara latar belakang masalah – rumusan masalah
– tujuan – dan manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga harus berkaitan
dengan bagian landasan teori, harus berkaitan dengan pembahasan, dan harus berkaitan
juga dengan kesimpulan
b. Aspek urutan
Aspek
urutan adalah pola urutan tentang sesuatu yang harus didahulukan/ditampilkan kemudian
(dari hal yang paling mendasar ke hal yang bersifat pengembangan). Suatu karangan
ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir tertentu.Pada bagian Pendahuluan, dipaparkan
dasar-dasar berpikir secara umum. Landasan teori merupakan paparan kerangka
analisis yang akan dipakai untuk membahas. Baru setelah itu persoalan dibahas
secara detail dan lengkap. Di akhir pembahasan disajikan kesimpulan atas pembahasan
sekaligus sebagai penutup karangan ilmiah
c. Aspek argumentasi
Yaitu
bagaimana hubungan bagian yang menyatakan fakta, analisis terhadap fakta, pembuktian
suatu pernyataan, dan kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan. Hampir sebagian
besar isi karangan ilmiah menyajikan argumen-argumen mengapa masalah tersebut
perlu dibahas (pendahuluan), pendapat-pendapat/temuan-temuan dalamanalisis harus
memuat argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.
d. Aspek teknik penyusunan
Yaitu
bagaimana pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan secara konsisten. Karangan
ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan tertentu, dan teknik ini bersifat baku
dan universal.
e. Aspek bahasa
Karangan
ilmiah disusun dengan bahasa yang baik, benar dan ilmiah. Penggunaan bahasa
yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar keilmiahan suatu karya sastra lebih-lebih
untuk karangan ilmiah akademis.
Beberapa
ciri bahasa ilmiah: kalimat pasif, sebisa mungkin menghindari kata ganti
diri(saya, kami, kita), susunan kalimat efektif/hindari kalimat-kalimat dengan
klausa-klausayang panjang.
Daftar Pustaka :
http://aryonelmessi.wordpress.com/2011/02/24/penulisan-ilmiah-2/
http://hadi27.wordpress.com/penalaran-dalam-penulisan-karya-ilmiah/
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/09/penalaran/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://tisachan.blogspot.com/2012/11/logika-dan-penalaran-ilmiah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar