Nama : Befrinda Agustin
Kelas : 3EA26
Npm :
18211304
Gempa
Pagi ini
seperti pagi pagi biasanya ,doni anak berumur 8 tahun yang masih duduk di
bangku sekolah dasar kelas 3 itu masih tertidur di ranjang nya yang empuk , terdengengar suara pintu
diketuk ,ibu doni membuka pintu dan berjalan masuk menuju tempat tidur doni,
dengan lembut ibu doni menggoyang goyangkan bocah berumur 8 tahun itu untuk
bangun dari tidurnya. Doni membuka matanya dengan malas ,ia enggan sekali
beranjak dari tempat tidurnya , ibu doni segera menuntut tubuh doni menuju
kamar mandi. Setelah mandi doni segera menuju meja makan ,disana sudah
berkumpul ke 2 kakak perempuannya ,ayah dan ibu yang masih sibuk menyiapkan
sarapan .makan pagi bersama merupakan hal rutin yang dilakukan keluarga ini.
Walaupun
bukan keluarga yang mempunyai harta yang berlimpah ,tetapi keluarga doni
merupakan keluarga yang sangat bahagia , ibu doni merupakan seorang ibu yang
sangat sabar dan sangat memperhatikan keluarganya , ayahnya adalah seorang yang
bijaksana dan menyayangi istri dan anak anaknya. Sedangkan kedua kakaknya
sangat rukun dan selalu membantu doni dalam mengerjakan tugas tugas sekolahnya.
Doni dan
keluarganya sarapan dengan lahapnya ,sarapan yang dibuat oleh ibu memang selalu
dapat membuat mereka lahap memakannya.Setelah selesai makan ayah pamit untuk berangkat
kerja , tetapi sebelum menuju kantornya ayah selalu mengantar doni ke sekolah
terlebih dahulu, sedangkan ke dua kakaknya sudah mampu berangkat ke sekolah
sendiri karena umur mereka yang sudah besar.
Waktu terasa begitu cepat , hari sudah mulai gelap
,terdengar orang mengucapkan salam ,ternyata ayah baru saja pulaang kerja, ibu
segera menyambutnya dan mengambil tas yang ada di tangan ayah.
Malam itu seperti malam biasanya setelah doni
dan kedua kakanya selesai belajar ,keluarga kecil itu berkumpul diruang
keluarga sambil menonton televisi. Ketika sedang mengobrol tiba tiba saja
barang barang diruang itu bergoyang goyang .tanah pun bergetar dan membuat apa
yang berdiri diatasnya runtuh. Doni pun segera menghampiri ibunya.
“Gempa ,gempa, cepat keluar dari rumah ,cepat !!”,
Teriak ayah panic
Keluarga itu segera berlarian keluar ,tetapi
saat berlari keluar rumah ke dua kakak doni tertimpa reruntuhan tembok ,mereka pun pingsan
tidak sadarkan diri. Ayah ,ibu dan doni berhasil keluar dari rumah, tetapi tidak
lama ayah menyadari ke dua anak perempuannya tidak ada ,ayahpun kembali masuk
kerumah untuk mencari kedua anak perempuannya. Doni bocah itu menggigil ketakukan di gendongan
ibunya ,ibunya berusaha menenangkan anaknya itu walaupun dia sendiri merasa sangat
ketakutan dengan kejadian ini .
Gempa sudah
tidak terasa ,ibu doni cemas suami dan kedua anaknya tidak kunjung datang.
“Bu ,ayah mana bu, ka nina dan ka dita juga ke
mana bu” ,tanya doni sambil menangis.
Ibu tidak menjawab ,hatinya juga bertanya tanya
,ia pun memeriksa di reruntuhan rumahnya ,betapa kaget dan terpukul hatinya
melihat suaminya tertimpa puing puing besar. Ia menghampirinya dan mencoba
menyelamatkn suaminya ,tetapi takdir berkata lain,suaminya sudah menimggal
tertimpa reruntuhan ,hatinya hancur , melihat kejadian itu doni menangis
semakin kencang sambil memanggil manggil ayahnya, mendengar tangisan anaknya,
hati ibu semakin hancur dan sedih. Seketika ia ingat dengan ke 2 anak
perempuanya. Ia segera bangun dengan tenaga yang masih tersisa ,ia berjalan dan
memanggil manggil ke 2 anaknya, tetapi tidak ada jawabn . Ia melihat ke
ruangannya yang dulu nya adalah dapur, tidak disangka ia melihat ke 2 anak
perempuanya terbujur kaku dengan bersimbah darah ,ia lemas, kakinya tidak lagi
mempunyai kekuatan untuk menopang tubuhnya, doni kembali menangis kencang
melihat kakak kakaknya ,doni menggoyang goyangkan tubuh kedua kakanya, sadar
bahwa ke 2 kakanya sudah meninggal,doni pun memeluk tubuh ibunya kencang, ibu
dan anak itu berpeluka sambil menangis tersedu sedu , mereka sadar telah
kehilangan ayah sekaligus suami dan anak anaknya. Gempa ini telah merenggut
kebahagian keluarga kecil itu .keluarga yang saling mengasihi dan menyayangi
satu sama lain. Kini doni hanya mempunyai seorang ibu ,bersyukur ibunya masih
selamat dari bencana gempa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar