Minggu, 27 Oktober 2013

Tulisan 2



Nama : Befrinda Agustin
Kelas  : 3EA26
Npm   : 18211304

Gempa

Pagi ini seperti pagi pagi biasanya ,doni anak berumur 8 tahun yang masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 3 itu masih tertidur di ranjang  nya yang empuk , terdengengar suara pintu diketuk ,ibu doni membuka pintu dan berjalan masuk menuju tempat tidur doni, dengan lembut ibu doni menggoyang goyangkan bocah berumur 8 tahun itu untuk bangun dari tidurnya. Doni membuka matanya dengan malas ,ia enggan sekali beranjak dari tempat tidurnya , ibu doni segera menuntut tubuh doni menuju kamar mandi. Setelah mandi doni segera menuju meja makan ,disana sudah berkumpul ke 2 kakak perempuannya ,ayah dan ibu yang masih sibuk menyiapkan sarapan .makan pagi bersama merupakan hal rutin yang dilakukan keluarga ini.
Walaupun bukan keluarga yang mempunyai harta yang berlimpah ,tetapi keluarga doni merupakan keluarga yang sangat bahagia , ibu doni merupakan seorang ibu yang sangat sabar dan sangat memperhatikan keluarganya , ayahnya adalah seorang yang bijaksana dan menyayangi istri dan anak anaknya. Sedangkan kedua kakaknya sangat rukun dan selalu membantu doni dalam mengerjakan tugas tugas sekolahnya.
Doni dan keluarganya sarapan dengan lahapnya ,sarapan yang dibuat oleh ibu memang selalu dapat membuat mereka lahap memakannya.Setelah selesai makan ayah pamit untuk berangkat kerja , tetapi sebelum menuju kantornya ayah selalu mengantar doni ke sekolah terlebih dahulu, sedangkan ke dua kakaknya sudah mampu berangkat ke sekolah sendiri karena umur mereka yang sudah besar.
Waktu terasa begitu cepat , hari sudah mulai gelap ,terdengar orang mengucapkan salam ,ternyata ayah baru saja pulaang kerja, ibu segera menyambutnya dan mengambil tas yang ada di tangan ayah.
Malam itu seperti malam biasanya setelah doni dan kedua kakanya selesai belajar ,keluarga kecil itu berkumpul diruang keluarga sambil menonton televisi. Ketika sedang mengobrol tiba tiba saja barang barang diruang itu bergoyang goyang .tanah pun bergetar dan membuat apa yang berdiri diatasnya runtuh. Doni pun segera menghampiri ibunya.
“Gempa ,gempa, cepat keluar dari rumah ,cepat !!”, Teriak ayah panic
Keluarga itu segera berlarian keluar ,tetapi saat berlari keluar rumah ke dua kakak doni  tertimpa reruntuhan tembok ,mereka pun pingsan tidak sadarkan diri. Ayah ,ibu dan doni berhasil keluar dari rumah, tetapi tidak lama ayah menyadari ke dua anak perempuannya tidak ada ,ayahpun kembali masuk kerumah untuk mencari kedua anak perempuannya. Doni  bocah itu menggigil ketakukan di gendongan ibunya ,ibunya berusaha menenangkan anaknya itu walaupun dia sendiri merasa sangat ketakutan dengan kejadian ini .
Gempa sudah tidak terasa ,ibu doni cemas suami dan kedua anaknya tidak kunjung datang.
“Bu ,ayah mana bu, ka nina dan ka dita juga ke mana bu” ,tanya doni  sambil menangis.
Ibu tidak menjawab ,hatinya juga bertanya tanya ,ia pun memeriksa di reruntuhan rumahnya ,betapa kaget dan terpukul hatinya melihat suaminya tertimpa puing puing besar. Ia menghampirinya dan mencoba menyelamatkn suaminya ,tetapi takdir berkata lain,suaminya sudah menimggal tertimpa reruntuhan ,hatinya hancur , melihat kejadian itu doni menangis semakin kencang sambil memanggil manggil ayahnya, mendengar tangisan anaknya, hati ibu semakin hancur dan sedih. Seketika ia ingat dengan ke 2 anak perempuanya. Ia segera bangun dengan tenaga yang masih tersisa ,ia berjalan dan memanggil manggil ke 2 anaknya, tetapi tidak ada jawabn . Ia melihat ke ruangannya yang dulu nya adalah dapur, tidak disangka ia melihat ke 2 anak perempuanya terbujur kaku dengan bersimbah darah ,ia lemas, kakinya tidak lagi mempunyai kekuatan untuk menopang tubuhnya, doni kembali menangis kencang melihat kakak kakaknya ,doni menggoyang goyangkan tubuh kedua kakanya, sadar bahwa ke 2 kakanya sudah meninggal,doni pun memeluk tubuh ibunya kencang, ibu dan anak itu berpeluka sambil menangis tersedu sedu , mereka sadar telah kehilangan ayah sekaligus suami dan anak anaknya. Gempa ini telah merenggut kebahagian keluarga kecil itu .keluarga yang saling mengasihi dan menyayangi satu sama lain. Kini doni hanya mempunyai seorang ibu ,bersyukur ibunya masih selamat dari bencana gempa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar